Melihat Indahnya Bandung Tempo Dulu - 1890an - 1920an || Autotocht Door Bandoeng

Cimahi Aktual - EYE Film Instituut Nederland berhasil mengumpulkan 40.000 film dan hal-hal terkait film, seperti foto, poster, perkakas proyeksi, musik film, serta arsip pembuat dan pengusaha film. Koleksinya dikumpulkan sejak didirikannya pendahulu EYE, Nederlands Historisch Filmarchief, pada 1946.

Pada 1952, lembaga ini menjadi Filmmuseum, dan sejak 2010 menjadi EYE. Koleksi lembaga ini menjadi sumber bagi pelbagai kegiatan, seperti restorasi, digitasi, dan katalogisasi film. Tujuan utamanya agar koleksinya bisa diakses dan dimanfaatkan khalayak luas. Semua informasi ini dapat ditengok pada situs eyefilm.nl.

Di antara puluhan ribu kumpulan film itu, paling tidak, ada dua judul yang berkaitan dengan Bandung tempo dulu. Itulah film dokumenter bertajuk Autotocht door Bandoeng (1913) dan Mooi Bandoeng (1927). Sebagaimana niatan EYE, kedua film tersebut bisa diakses oleh penonton di seluruh dunia melalui kanal resminya di Youtube.

Kedua film tersebut dihasilkan pada masa antara tahun 1890-an hingga tahun 1920-an akhir, yang di dunia barat dikenal sebagai zamannya film bisu (silent film). Penonton hanya dapat melihat latar dan orang yang bergerak, tanpa dapat mendengarkan apapun. Satu-satunya yang menuntun penonton adalah intertitle atau kartu judul (title card) atau malah lebih dikenal sebagai subtitle.

Rangkaian teksnya berupa teks cetak yang dimasukkan ke tengah aksi dalam film, terutama untuk menerangkan peralihan adegan atau yang akan digambarkan. Sering pula bingkai-bingkai yang berisi teks tersebut dihiasi motif Art Deco.

Oleh karena itu, kedua film di atas sangat menarik bila dilihat dari sisi tampilan lahiriahnya. Konteksnya juga sangat menarik ditelusuri. Agar lebih jelas, saya akan menguraikan apa-apa yang saya lihat pada kedua film tersebut, disambung dengan hal-hal yang membarengi kedua film tersebut.

Adegan demi Adegan

Marilah kita lihat Autotocht door Bandoeng dulu lebih lekat. Film berdurasi 11 menit 47 detik ini diunggah EYE pada 15 September 2016 dan baru dilihat 1.309 orang. Jumlah yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan kandungan film tersebut.

Untuk memberi gambaran kepada para penonton. Dalam Autotocht door Bandoeng ada 13 intertitle yang ditampilkan. Pertama-tama dengan kamera bergerak karena dibawa di dalam mobil, kita dibawa menelusuri ke arah jalan Societeit Concordia. Dengan teks berjudul “Weg naar Societeit” serta keterangan di kiri bawah 12.a dan kanan “K.I. Amsterdam”.

Kemudian kita baru dibawa mata kamera yang bergerak menyusuri Jalan Asia-Afrika. Kemudian ada teks baru “Chineesche Wijk”. Terpampang lempangnya jalan di sekitar Pecinan Bandung, dengan delman di kiri-kanan jalan. Setelah itu muncul lagi “Kerkje langs Braga Weg”. Penelusuran kamera digantikan dengan subtitle “Pieterspark” Dan berganti dengan “Station”.

Penelusuran ke Stasiun Kereta Api Bandung berhenti dan digantikan “Het passeeren van den exprestrein” yang memperlihatkan kereta api Si Kuik atau Si Gombar yang lewat. Setelah nya muncul “Een deel van den Bragaweg”. Dan berlanjut “Langs societeit en warenhuis de Vries”, disusul berturut-turut subtitle “Niewe Buitenwijk (Merdika)”, “Tjikoeda Pateuh”, dan “Hotel Homann” (di kiri K.I. Amsterdam dan di kanan Pathe Freres).

Dari Hotel Homann, kita dibawa ke Situ Bagendit (“Naar Bagendit”) di Garut, berlayar dengan menggunakan rakit di situ, dan terakhir menyaksikan atraksi pencak silat yang diiringi musik angklung (“Mentjak; een schijngevecht, begeleid door angklongmuziek”). Setelah teks “Einde” alias tamat, muncul bingkai yang berisi gambar gedung yang bagian atasnya sebagai latar depan disertai tulisan “Koloniaal Instituut” dan “Amsterdam” di bawahnya.

Dengan demikian, Autotocht door Bandoeng membawa kita ngulibek dulu di Kota Bandung, dengan alur yang tidak beraturan. Karena dari pusat kota kita dibawa ke arah utara hingga ke Pieterspark atau Taman Balai Kota sekarang, kemudian kembali ke selatan, menuju jantung kota, yakni melalui stasiun dan seterusnya, dan dari Hotel Homann kita dibawa ke timur, ke Garut.

#bandung​ #indonesia​ #sejarah​ #dokumentasi​ #dokumenter​ #jawabarat​ #hindiabelanda​ #nederland​ #netherland​ #netherlands​ #ceritasejarah

‪Ditulis Sejarah Nusantara 

Autotocht door Bandoeng karya J.C. Lamster.
Sumber: Eyefilm.nl

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama